PT. Seger Agro Nusantara Cabang Pulubala Menerima Kunjungan Ketua Komisi II DPRD Prov. Gorontalo

Berita Diposting pada 31 May 2024 15:59
...

Gorontalo (30/5) - Pimpinan PT. Seger Agro Nusantara (PT.SAN) cabang Pulubala, Pak Andyka Lesmana bersama Pak Didit perwakilan dari PT. Sumber Energi Pangan (SEP) dan M. Jamian Sahabat Tani PT. SAN menyambut kedatangan Venny Anwar, ketua komisi II DPRD Provinsi Gorontalo dalam rangka membahas terkait kondisi pasar komoditi jagung khususnya di Gorontalo.


Kondisi pasar domestik yang saat ini tengah lesu dalam menyerap hasil produksi pertanian khususnya komoditas jagung sangat berdampak terhadap nilai jual ditingkat petani, yang mana sampai saat ini banyak sekali keluhan petani terkait harga beli yang jauh dari standar yang telah ditetapkan oleh Bapanas RI" ujar Venny Anwar dalam membuka pembahasan.


Menanggapi hal tersebut pak Didit menyampaikan "kondisi ini sudah kami sampaikan dalam rakernas kementan RI yang mana potensi meledaknya hasil produksi jagung bukan hanya di Gorontalo melainkan di berbagai wilayah di Indonesia seperti NTB, Jawa Timur, Lampung dan beberapa wilayah lain . Sehingga ekspor menjadi alternatif untuk menyalurkan produksi jagung yang saat ini belum bisa di serap pasar domestik".


"Usaha yang dilakukan oleh PT SAN dan beberapa perusahaan di Gorontalo untuk dapat terus menyerap produksi petani adalah dengan tetap melakukan pemuatan container dan pemuatan kapal untuk dikirim ke Jakarta dan Surabaya sembari menunggu permintaan pasar untuk mencairkan stok beku yang ada digudang kami dikarenakan sudah tidak ada space untuk penyimpanan" tutur Andyka Lesmana .


Pada kondisi lapangan penyuluh pertanian di Gorontalo menyampaikan keluhan para petani jika kondisi pembelian di bawah menyentuh harga 3.200/kg. hal ini menjadi masalah karena produktivitas rata-rata saat ini hanyalah 3,5 ton/ha. berbeda dengan kondisi di jawa dan NTB yang produktivitasnya rata-ratanya sudah di 7 ton/ha.


Sebagai kesimpulan pada kunjungan Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo ini, bahwa bantuan pupuk, benih, dan beragam bantuan yang telah digelontorkan pemerintah belum dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Peningkatan kualtias hidup petani perlu menyentuh berbagai macam faktor dan perlu kerja sama dari berbagai pihak. (mjm/dym)